Penguatan Karakter Calon Punggawa Keuangan Negara

Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) menyelenggarakan kegiatan pra kuliah kepada seluruh mahasiswa tingkat II dan III setiap program studi. Tujuan diselenggarakannya kegiatan yang dinamakan PERISAI (Pembekalan Diri Sebagai ASN Berdedikasi) ini adalah menjadikan mahasiswa PKN STAN untuk menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN) yang berdedikasi.
Rangkaian kegiatan pra kuliah diawali dengan “seminar week” yang diselenggarakan pada tanggal 17, 18, dan 20 September 2019 bertempat di Student Center PKN STAN. Kegiatan seminar yang diikuti oleh 6426 mahasiswa dan terbagi menjadi 3 batch ini menghadirkan narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya.
Pada seminar batch pertama sesi pagi menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M. H. yang menyampaikan tema “Mahasiswa Anti Radikalisme dan Terorisme, Sebagai Wujud Insan Punggawa Keuangan Negara, Perekat Pemersatu Bangsa”. Beliau memaparkan konsep dan wawasan kebangsaan, pentingnya menumbuhkan rasa nasionalisme, pengenalan tentang anti radikalisme dan terorisme, pemahaman tentang bentuk dan isu radikalisme dan terorisme di Indonesia serta organisasi-organisasi radikalisme dan terorisme lengkap dengan cara perekrutannya hingga peran mahasiswa dalam mencegah dan menanggulang isu tersebut.
Seminar batch pertama sesi siang mengambil tema “Mahasiswa Sebagai Kader Anti Narkoba” dengan narasumber Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Drs. Heru Winarko, S. H. Materi yang disampaikan antara lain tentang jenis narkoba terbaru yang marak di Indonesia, pengenalan dan pengidentifikasian pengguna narkoba, pemahaman dampak yang timbul akibat pemakaian narkoba, dan peran mahasiswa sebagai ASN dan calon ASN dalam mencegah dan menggalakan gerakan anti narkoba.
Selanjutnya, seminar batch kedua sesi pagi menghadirkan Direktur Intel dan Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya, Kombes Umar Effendi. Dalam paparannya, beliau menyampaikan urgensi penanaman nilai anti radikalisme dan terorisme serta isu terkini mengenai hal tersebut, peran mahasiswa dalam mencegah, menghindari, dan menanggulangi bentuk radikalisme serta terorisme dalam bernegara.
Pada seminar batch kedua sesi siang hadir sebagai narasumber adalah Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ismunandar dengan mengambil tema “Integritas Akademik – Plagiarisme, CIkal Bakal Mental Koruptor”. Beliau menyampaikan peran mahasiswa menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di era industry 4.0 dengan menciptakan inovasi berdasarkan entrepreneurial framework melalui penelitian-penelitian. Seiring dengan itu integritas akademik harus dijunjung tinggi dengan tidak melakukan plagiarism di perguruan tinggi.
Kemudian seminar batch ketiga sesi pagi mengambil tema “Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Dunia Pendidikan” dengan narasumber Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Drs. Umardani, M. Si. Beliau memaparkan tentang penanganan aksi intoleransi dan radikalisme umat beragama pada dasarnya tidak dapat dilaksanakan pada satu institusi saja. Namun tetap memerlukan koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama stakeholder terkait dan seluruh komponen masyarakat untuk meminimalisir intoleransi dan radikalisme. Kampus sebagai tempat mendidik calon pemimpin bangsa memiliki peran sangat penting dalam memutus rantai berkembangnya intoleransi dan radikalisme.
Seminar batch ketiga sesi siang menghadirkan narasumber Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Slamet Santoso, S. H., M. M. dengan tema “Pengantar Literasi Digital”. Dalam paparannya, Beliau menyampaikan revolusi industry 4.0 melalui transformasi digital, penggunaan internet yang sangat intensif, contoh penggunaan internet untuk tujuan negatif sehingga munculnya information disorder, penanganan konten media social, program literasi digital, dan manfaat positif internet.