Kepemimpinan Sektor Publik

PKN STAN melalui Program Studi D-IV Akuntansi Sektor Publik menyelenggarakan Kuliah Umum Kepemimpinan dengan tema "Kepemimpinan Sektor Publik", Rabu, 18 Mei 2022. Kuliah umum kali ini menghadirkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. sebagai narasumber. Kegiatan ini dilaksanakan secara secara daring, dan dihadiri oleh Kepala BPPK, Andin Hadiyanto, jajaran Direksi PKN STAN, para kepala prodi, para dosen, serta para mahasiswa PKN STAN.
Dalam sambutan yang sekaligus membuka kegiatan, Direktur PKN STAN, Rahmadi Murwanto menyebutkan bahwa Bapak Menteri PUPR ini adalah sosok yang populer di kalangan mahasiswa PKN STAN, sehingga kehadirannya sangat dinanti. Terkait pelaksanaan kuliah umum, Rahmadi menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran mata kuliah kepemimpinan. "Kami berharap Bapak dapat memberikan pengalaman untuk menjadi inspirasi, sehingga di masa depan mereka dapat menjadi penerus dan pemimpin di masa depan", ungkapnya.
Membuka kuliah umum hari ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D mengajak kita semua untuk bersyukur, baik sebagai pegawai negeri maupun sebagai mahasiswa. Sebagai pegawai negeri sipil, Basoeki memiliki 5 strategi, yaitu programming, decision making, pelaksanaan, pengawasan, dan keamanan bangunan. Terkait dengan programming, ia menyebutkan bahwa programming harus disusun secara sistemik dan fokus. Bicara tentang pemerataan, ia menyebutkan bahwa pemerataan itu dilakukan secara bertahap. "Menurut saya, pemerataan itu tidak dibagi rata, tapi kita harus fokus", ungkapnya. Terkait pengambilan keputusan, ia menyebutkan bahwa pemimpin harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan berani mengambil risiko. Pengambilan keputusan yang cepat, tambahnya, menentukan keberhasilan seorang pemimpin. Dalam hal pelaksaan program atau kegiatan, ia menyebutkan pentingnya team work. Selanjutnya terkait pengawasan, ia menyatakan bahwa sebagai pemimpin tidak hanya mengawasi, tetapi juga memberi semangat. "Seorang pemimpin harus tahu persis bagaimana pegawai bekerja di lapangan, harus ada sambung rasa sebagai team work", tambahnya.
Dalam menjalani tugas dan tanggung jawab sebagai pegawai negeri sipil, Menteri PUPR menjabarkan beberapa hal yang menjadi dasar karakter dan sifat seorang PNS. Yang pertama adalah bekerja dengan baik, artinya harus ikhlas, jujur, dan rendah hati. "Ikhlas adalah dasar saya bekerja, jangan separuh-separuh", tegasnya. Selanjutnya adalah memiliki karakter yang baik dan kuat, yaitu rendah hati, tidak mengharapkan pujian, sedangkan kuat itu harus berani mengambil keputusan. Dalam hubungan antara atasan dan bawahan, ia menyebutkan pentingnya trust and loyalty, artinya atasan harus bisa dipercaya, dan bawahan harus loyal. "Ada atasan yang ketika pindah ditangisi, ada yang ditumpengi. Pilihlah, mau jadi pemimpin yang seperti apa", ungkapnya. Sebagai penutup, ia menyampaikan 4 hal yang harus dihindari oleh PNS, yaitu tidak memberi/menerima suap, tidak menerima imbalan, tidak menerima/memberi hadiah, dan tidak bergaya hidup mewah. "Sebagai seorang pemimpin tidak perlu populis, yang penting jika sudah sesuai aturan, ya lakukan itu", pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Pengajar Mata Kuliah Kepemimpinan, Dr. Marwanto Harjowiryono, M.A. Kesempatan tanya jawab sekaligus berdialog langsung dengan Menteri PUPR ini disambut baik oleh para peserta kuliah umum.