Peran Akuntan di Era Digital: Kesempatan dan Tantangan

Tangerang Selatan, 20 Januari 2022. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) Kembali menyelenggarakan kuliah umum Seminar Akuntansi Kontemporer yang dilaksanakan pada Kamis Tanggal 20 Januari 2022 mulai pukul 07.30 s.d. 10.00 WIB, mengusung topik “Peran Akuntan di Era Digital”. Kuliah umum ini menghadirkan narasumber Ibu Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK, CPA, CWM, yang merupakan seorang praktisi dan akademisi di bidang akuntansi keuangan. Kegiatan dilakukan secara daring dan dihadiri oleh mahasiswa maupun dosen Politeknik Keuangan Negara STAN.
Dalam pembukaan kuliah umum, Wakil Direktur Bidang Akademik, Ibu Evy Mulyani, Ak, MBA, PhD, CA, CACP menyampaikan bahwa topik kuliah umum ini timely dengan kondisi saat ini, khususnya pada era pandemi Covid-19, mengingat kita melihat semakin nyata telah dihadapkan pada akselerasi adaptasi dan penggunaan teknologi digital. Wakil Direktur Bidang Akademik mengharapkan bahwa lulusan PKN STAN harus memiliki pemahaman dan kemampuan terkait dinamika pengelolaan keuangan negara yang mempunyai unsur ekstensi area, termasuk mata kuliah seminar akuntansi kontemporer.
Lebih lanjut, Wakil Direktur Bidang Akademik menyampaikan bahwa kemampuan untuk menavigasi transisi dan beradaptasi dengan kemajuan digital sangat penting untuk mencapai kesuksesan sebagai akuntan di era digital. Oleh karena itu, akuntan tentu perlu untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi dan big data yang akan menciptakan value added dan opportunity, tidak hanya bagi individu tapi juga entitas. “Apabila kita atau sebagai akuntan tidak keep up dengan transformasi digital maka bukan menjadi sebuah opportunity tetapi akan berubah menjadi challenge atau bahkan menjadi threat,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Bidang Akademik menegaskan satu hal yang pasti bahwa digitalisasi akan terus berlanjut sehingga pilihannya adalah apakah kita mau jadi bagian transformasi tersebut atau akan tertinggal dan hilang. Oleh karena itu, Digital Quotient (DQ) atau kecerdasan digital menjadi central dan mandatory untuk bertahan di Industri 4.0. Tantangan penggunaan robotik kemudian dana analitik dan big data dalam menangani pekerjaan pekerjaan dasar pasti bisa dihadapi dan ditransformasi menjadi kesempatan apabila akuntan mempunyai kecerdasan digital.
Bapak Dr. Amrie Firmansyah selaku moderator memberikan sekilas alasan dan fenomena dari kuliah umum mata kuliah ini dan mengantarkan narasumber untuk menyampaikan materi. Pada awal penyampaian materi, narasumber Ibu Ersa mengupas perubahan pola kerja di bidang akuntansi. “Pandemi Covid-19 mengakibatkan adanya perubahan pola kerja di berbagai bidang pekerjaan termasuk profesi akuntan. Di sisi lain, hadirnya era revolusi industri 4.0 juga memengaruhi profesi akuntan dengan melahirkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) yang dapat digunakan untuk otorisasi secara otomatis dalam proses akuntansi internal dan sebagai Artificial COO dan CFO assisted ”, jelasnya.
Narasumber juga menjelaskan bahwa profesi akuntan perlu merangkul teknologi AI di masa mendatang karena perusahaan semakin banyak memanfaatkan AI untuk meningkatkan business value mereka. “AI akan membantu akuntan dalam mengambil keputusan dan menjadi lebih produktif dan efisien dengan menghemat waktu untuk melaksanakan tugasnya sehingga akuntan akan lebih fokus untuk memberikan konseling kepada klien mereka”, terang narasumber.
Pada era digital ini, telah banyak ditemukan kemudahan-kemudahan untuk berinvestasi dengan berbagai jenis layanan online yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi di dunia keuangan digital. Dengan perkembangan teknologi pada era digital tersebut, profesi akuntan juga harus terus bergerak ke depan untuk menyesuaikan perubahan yang terjadi dengan memanfaatkan AI dalam pengambilan keputusan dengan lebih menjunjung tinggi etika profesi.
Pada akhirnya, era digital menimbulkan isu-isu di bidang akuntansi yang menarik untuk didiskusikan, seperti penyajian nilai aset digital dalam laporan keuangan yang saat ini masih terdapat perbedaan pengakuan di beberapa negara dan bagaimana pembaca laporan keuangan dapat memahami risiko yang terjadi pada transaksi yang lebih digital. Di akhir pemaparan materi, narasumber menegaskan bahwa akuntan-akuntan di masa mendatang perlu untuk mengetahui bagaimana untuk membaca big data dan mempertahankan relevansi terhadap perubahan dunia yang sangat cepat dengan terus menanyakan nilai tambah apa yang dapat kita tawarkan.
Pada bagian penutup, Bapak Amrie selaku moderator menyampaikan simpulan bahwa sebagai calon akuntan tidak perlu mengkhawatirkan adanya era digital. Kita hanya perlu menyesuaikan dengan core bisnis atau masalah digitalisasi baik dari sektor korporasi atau pemerintah yang bisa diintegrasikan dengan pengetahuan atas akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan karena bagaimanapun juga akuntansi adalah bahasa bisnis. Kuliah umum ini merupakan salah satu perwujudan merdeka belajar yang dilakukan oleh Politeknik Keuangan Negara STAN. Acara ini diselenggarakan oleh Prodi Diploma 4 Akuntansi Sektor Publik dan panitia dari mahasiswa Prodi D4 ASP yaitu Rizky Tiaro S, Rossa Kurnia Sasongko, Raka Putra, dan Mufti Istal Thofa Bhakti Nurroji Sumadi.
Instagram PKN STAN: @pknstan
Twitter: @pknstanid
Youtube: PKN STAN