Lompat ke isi utama

Optimalisasi Kepatuhan Pajak: Sinergi PKN STAN dan KPP Pratama Pondok Aren dalam Mendampingi Wajib Pajak Lapor SPT

Dalam upaya mendukung program strategis Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) menjalin kerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pondok Aren, Tangerang Selatan, melalui sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk "Optimalisasi Kepatuhan Pajak: Pendampingan Penyampaian SPT untuk Masyarakat yang Lebih Taat Pajak."

Program pengabdian ini mulai dilaksanakan sejak Februari 2025 dan melibatkan dosen serta mahasiswa PKN STAN sebagai relawan pajak. Para relawan ini secara langsung terjun ke lapangan untuk memberikan pendampingan dan konsultasi gratis kepada wajib pajak, khususnya dalam proses pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi untuk Tahun Pajak 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan KPP Pratama Pondok Aren dan dirancang untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat, termasuk mereka yang belum terbiasa melapor pajak secara digital.

Dalam praktiknya, para relawan pajak memberikan bantuan teknis dan edukatif kepada wajib pajak untuk mengisi dan melaporkan SPT mereka secara daring. Namun demikian, pelaksanaan pelaporan tahun ini belum sepenuhnya menggunakan sistem baru Cortax yang dirancang untuk menggantikan sistem lama disebabkan oleh kendala teknis pada sistem Cortax.

Sepanjang kegiatan berlangsung, ditemukan berbagai dinamika menarik di lapangan. Salah satunya adalah wajib pajak yang memilih datang langsung ke kantor pajak dan menerima pendampingan secara tatap muka dari relawan dibanding harus melakukannya sendiri dari rumah karena khawatir salah dalam melakukan pelaporan SPT. Banyak di antara mereka merasa lebih percaya diri dan nyaman ketika mengisi SPT dibantu oleh petugas pendamping, khususnya mereka yang belum terbiasa menggunakan teknologi atau merasa cemas akan kesalahan dalam proses pelaporan.

Permasalahan yang cukup sering ditemui oleh tim relawan adalah banyaknya wajib pajak yang lupa dengan akun atau kata sandi yang digunakan untuk mengakses sistem pelaporan. Hal ini dapat dimaklumi karena pelaporan SPT umumnya dilakukan hanya setahun sekali, sehingga tidak jarang informasi login dilupakan. Proses pemulihan akun pun sering kali memerlukan waktu dan bantuan teknis tambahan, yang menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam kegiatan ini.

Menariknya, relawan juga menemui sejumlah wajib pajak yang lebih memilih untuk melaporkan pajaknya secara manual. Oleh sebab itu, pendekatan yang bersifat persuasif dan edukatif tetap dilakukan agar masyarakat secara bertahap dapat menyesuaikan diri dengan sistem digital. Kelompok wajib pajak yang lebih memilih metode manual umumnya adalah mereka yang berusia lanjut atau merasa lebih nyaman dengan proses yang telah dikenal selama bertahun-tahun.

Bagi para mahasiswa PKN STAN yang terlibat dalam kegiatan ini, program ini memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga. Mereka tidak hanya menerapkan ilmu perpajakan secara praktis, tetapi juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, menyampaikan edukasi secara jelas, serta mengatasi berbagai kendala teknis dan administratif di lapangan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya berdampak positif bagi wajib pajak, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kapasitas akademik dan profesional mahasiswa.

Secara keseluruhan, kolaborasi antara PKN STAN dan KPP Pratama Pondok Aren merupakan contoh nyata sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan otoritas perpajakan dalam membangun masyarakat yang lebih sadar dan patuh terhadap kewajiban pajak. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan angka kepatuhan perpajakan masyarakat akan meningkat secara berkelanjutan, sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap sistem dan pelayanan perpajakan di Indonesia.