Lompat ke isi utama

Pelatihan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Keuangan Bumdes Cikuya Mandiri Cikuya Kabupaten Tangerang

Salah satu usaha yang ada di Desa Cikuya di Kabupaten Tangerang adalah BUMDes Cikuya Mandiri. Unit usaha ini memiliki 4 unit kelompok usaha yang sedang dikembangkan yaitu peternakan atau budidaya maggot, batik, talikur, dan kebun organik. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang mampu mengolah berbagai jenis limbah organik dengan cepat, tidak menyebarkan penyakit, ramah terhadap manusia, sangat bermanfaat dan aman untuk dibudidayakan (Fapet, 2024). Budidaya maggot memiliki keuntungan dari berbagai segi. Diantaranya pemanfaatan limbah sludge sebagai media budidaya. Maggot juga mengandung nutrisi yang baik untuk pakan ternak alternatif dengan biaya yang hemat. Selain itu, media bekas budidaya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk sayuran maupun tanaman 2 pakan. BUMDes Cikuya Mandiri setiap harinya memanfaatkan limbah organik dari pasar untuk membudidayakan maggot. Satu kg maggot dapat mengonsumsi 3 kg sampah organic dan 1 induk BSF dapat menghasilkan 500-900 butir telur (Disnakeswan Lampung, 2024).

Selain unit usaha Maggot Putri Cikuya, unit usaha batik BUMDes Cikuya Mandiri juga terus tumbuh dan berkembang. Berbagai upaya dilakukan pengelola BUMDes seperti penambahan jumlah perajin, menyediakan pelatih, melatih warga untuk membatik hingga menyiapkan sumber daya penjualan produk batik tulis, print dan eco print. BUMDes Cikuya Mandiri mempromosikan batik lokal karya warga Cikuya. Saat ini sudah ada 8 motif batik yang diproduksi dan dipromosikan oleh BUMDes tersebut, yaitu gubuk di tebing koja, tanah ceruk atau danau tebing koja, bunga dari makam tongtolok, Makam Kramat Solear, lambang tiga tumenggung Tigaraksa, batik Cikuya Pesona Nusantara dengan motif perpaduan ciri khas Makam Kramat Solear, padi 3 dan lainnya (www.satelitnews.com). Sementara itu, unit kebun organik merupakan kegiatan rintisan untuk menanam pada lahan kosong di sekitar hulian dengan tanaman sayur, buah, dan obat-obatan.

Dari analisis situasi umum, khusus dan permasalahan mitra Tim Pengmas PKN STAN telah menemukan permasalahan mitra yang harus segera diatasi untuk menggiatkan usaha Bumdes yaitu belum adanya SOP (Standar Operating Prosedur). BUMDes Cikuya Mandiri telah tumbuh dan berkembang, tetapi dalam proses pengelolaannya masih dihadapkan pada beberapa kendala. Salah satu aspek penting dalam pendirian BUMDes adalah tata kelola BUMDes. Dalam pengelolaan BUMDes telah ada struktur organisasi pengelola, yang secara umum terdiri dari Komisaris BUMDes, Pengawas Bumdes, Direktur, Sekretaris, Bendahara, dan Manajer setiap unit usaha yang dimiliki BUMDes. Masingmasing pengurus memiliki tugas dan tanggung jawab secara jelas yang saling terkait. Selain struktur organisasi pengelola beserta uraian tugas dan tanggungjawab, keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP) juga merupakan prasyarat penting dalam menciptakan akuntabilitas dan transparansi. Standar operasional prosedur merupakan dokumen yang berisi tentang prosedur kerja yang dilaksanakan secara kronologis dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang efektif dan efisien Widyarini, et al (2020). Setiap tahapan proses bisnis harus jelas “siapa” mengerjakan “apa” berikut proses operasional dan output yang dihasilkan. Dengan demikian, SOP menjadi pedoman kerja yang harus dipatuhi oleh seluruh pengelola organisasi yang akan memberikan keseragaman tindakan operasional. SOP akan memberikan kemudahan bagi BUMDes dalam mencapai tujuan karena setiap pekerjaan akan disusun secara sistematis, rapi, dan tertib dari awal pekerjaan sampai akhir (Mardatillah & Rosmayanti, 2021).