Lompat ke isi utama

PKN STAN Tingkatkan Kompetensi SDM Pengelola BUMDESA Karanganyar, Fokus Penataan Aset dan Laporan Keuangan

Karanganyar – Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) melalui tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari Prayudi Nugroho, Sukarno, dan Aditya Wirawan, melaksanakan kegiatan pendampingan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pengelola penatausahaan aset Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) di Kabupaten Karanganyar. Fokus kegiatan ini mencakup wilayah Kecamatan Gondangrejo dan Kecamatan Colomadu, dengan menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan desa yang dipisahkan secara profesional dan akuntabel.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan, sejak Februari hingga Mei 2025, merupakan kelanjutan dari program Training of Trainer (ToT) yang telah dilaksanakan pada 2024. Sasaran utama pendampingan ini adalah para pengelola keuangan BUMDESA dan BUMDESMA LKD sebagai agen pelatihan lanjutan di lapangan.

Kegiatan diawali dengan rapat koordinasi pada 20 Februari 2025 bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Karanganyar. Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa meskipun KepmendesPDTT No. 136/2022 telah disosialisasikan, banyak BUMDESA masih belum mampu menyusun laporan keuangan sesuai standar. Kendala utama adalah keterbatasan pemahaman akuntansi pada level bendahara dan pengurus BUMDESA.

Menjawab kebutuhan itu, tim dosen dari PKN STAN merancang program pelatihan akuntansi dasar yang disampaikan secara daring. Pendampingan pertama dilaksanakan pada 28 Februari 2025 untuk wilayah Gondangrejo dan Colomadu, melibatkan tujuh BUMDESA dan dua BUMDESMA LKD. Diskusi interaktif yang terjadi menunjukkan antusiasme peserta, terutama dalam memahami pencatatan usaha peternakan, café, ikan terapi, hingga pembagian hasil usaha kepada desa.

“Kami tidak hanya memberikan teori, tapi langsung membahas kasus riil yang mereka hadapi. Materi kami kirimkan secara bertahap lewat grup WhatsApp agar peserta bisa langsung mencoba aplikasi akuntansi sederhana berbasis Excel,” ungkap Prayudi Nugroho, ketua tim pengabdian.

Dari hasil pendampingan, ditemukan bahwa keterbatasan kompetensi akuntansi menyebabkan laporan keuangan BUMDESA tidak dapat diaudit secara layak (unauditable). Hal ini berdampak pada kepercayaan stakeholder dan potensi dukungan modal usaha dari pihak luar. Oleh karena itu, tim menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan, studi banding antardesa, dan adopsi praktik terbaik (best practices) dalam pencatatan keuangan.

Tim pengabdian berharap melalui metode “gethok tular”, pengelola BUMDESA yang telah mengikuti pelatihan dapat berperan sebagai pelatih lanjutan di wilayah masing-masing. Strategi ini diharapkan mampu menciptakan efek berantai dalam meningkatkan kualitas tata kelola keuangan BUMDESA di seluruh Karanganyar.

Walau kegiatan ini dilaksanakan secara daring, tantangan tetap muncul—terutama rendahnya partisipasi aktif sebagian peserta. Ke depan, tim merekomendasikan pelaksanaan pelatihan secara tatap muka agar transfer pengetahuan berjalan lebih efektif.

Meski masa pengabdian berakhir pada Mei 2025, tim PKN STAN tetap membuka ruang kolaborasi dengan DPMD dan BUMDESMA LKD untuk mendampingi pelatihan lanjutan. PKN STAN berkomitmen untuk memastikan transformasi pengelolaan keuangan desa tidak berhenti di pelatihan awal.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi institusi pendidikan tinggi dalam menjawab kebutuhan strategis pembangunan desa berbasis akuntabilitas dan tata kelola aset yang sehat. Penguatan BUMDESA sebagai ujung tombak ekonomi desa, tidak hanya membutuhkan modal, tetapi juga kompetensi SDM yang mumpuni. Dan di sinilah PKN STAN hadir, dengan solusi berbasis ilmu dan pengabdian.