Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Menggunakan Aplikasi SIAPIK Di Tangerang Selatan
Pada tanggal 29 November 2022, bertempat di Auditorium Gedung G kampus Politeknik Keuangan Negara STAN, telah dilangsungkan acara pembukaan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan Aplikasi SIAPIK untuk UMKM di Wilayah Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk Program Pengabdian Masyarakat hasil kerja sama antara Politeknik Keuangan Negara STAN, Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan, serta Kanwil IX Pegadaian Jakarta.
Acara dibuka oleh Direktur PKN STAN Bapak Rahmadi Murwanto, Phd. dihadiri pula oleh Drs. H. Dadang Raharja, M.Si. selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Tangerang Selatan, Bapak Sucahya selaku Deputi Pegadaian Area Cirendeu, Tangerang Selatan, serta lebih dari 100 pelaku UMKM di wilayah Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini dimaksudkan agar para pelaku UMKM semakin sadar akan pentingnya melakukan pembukuan usaha demi pengelolaan keuangan yang lebih baik. Namun, kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah kesulitan melakukan pembukuan karena ketidaktahuan tentang ilmu akuntansi dan ketiadaan waktu yang cukup untuk melakukan pembukuan usaha. Melihat kondisi seperti itu, PKN STAN berinisiatif untuk memberikan pelatihan penggunaan aplikasi SIAPIK yang mengakomodir keterbatasan kemampuan pelaku UMKM sehingga bisa dengan mudah membuat laporan keuangan usaha. Dengan adanya laporan keuangan, para pelaku UMKM juga akan lebih mudah mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan dari bank ataupun lembaga pembiayaan lainnya seperti halnya pegadaian.
Kegiatan pelatihan ini dibagi dalam beberapa tim. Salah satu Tim Pengmas yang digawangi oleh Bapak Sony Hartono, Bapak Oke Wibowo, dan Ibu Sriyani memberikan pelatihan untuk pelaku UMKM dari Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan dengan peserta sejumlah 25 pelaku UMKM. Sebelum memberikan materi aplikasi SIAPIK, Tim Pengmas memaparkan urgensi melakukan pembukuan ataupun penyusunan laporan keuangan bagi UMKM. Setelah itu dilakukan pengenalan dan simulasi aplikasi SIAPIK kepada peserta pelatihan. Aplikasi SIAPIK mempunyai dua versi yaitu yang berupa aplikasi yang bisa diinstal di mobile phone ataupun yang berbasis Web. Dalam prakteknya, para peserta diminta untuk mencoba menggunakan yang versi web agar lebih fleksibel untuk dibuka di komputer, tablet, ataupun smartphone. Data input transaksinya pun akan tetap tersimpan di server bank Indonesia, jadi tidak perlu khawatir hilang.
Praktik menggunakan aplikasi SIAPIK menggunakan contoh kasus pada jenis usaha manufaktur dikarenakan sebagian besar UMKM yang ikut adalah UMKM manufaktur. Para peserta tampak antusias dengan pelatihan tersebut, terbukti dari tanya jawab yang aktif selama sesi praktik menggunakan aplikasi SIAPIK. Salah satu peserta pelatihan yang menggunakan SIAPIK yaitu Bapak Sulio Hadi pemilik usaha catering Yo Kitchen mengakui bahwa menggunakan SIAPIK relatif praktis dan mudah dipelajari, sehingga beliau bisa dengan cepat meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi.
Setelah pelatihan, dilakukan pendampingan online selama tiga bulan. Selama pendampingan online para peserta bisa bertanya dengan Tim Pengmas PKN STAN terkait penggunaan aplikasi SIAPIK melalui WA group. Di akhir masa pendampingan online, Tim pengmas PKN STAN melakukan visitasi secara offline ke dua pelaku UMKM alumni pelatihan. Pelaku UMKM tersebut adalah ‘YO Kitchen’ usaha katering yang dimiliki oleh Pak Sulio Hadi dan usaha Kelapa Muda ‘Babon Juragan’ milik dari Ibu Nisaa Akbar.
Rangkaian kegiatan Pengmas yang berlangsung selama tiga bulan ini, diharapkan mampu memberikan peningkatan kapasitas pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan UMKM dengan metode yang sederhana dan praktis. Harapannya dengan terbiasanya pelaku UMKM melakukan pencatatan transaksi melalui aplikasi SIAPIK, maka para pelaku UMKM bisa dengan mudah melihat profil usahanya yang sesungguhnya, bagaimana posisi keuangannya saat ini, bagaimana posisi asetnya saat ini, bagaimana laba atau ruginya saat ini, sehingga bisa membuat keputusan yang tepat terkait upaya pengembangan usahanya.