BUMDESA GO EKSPOR: Pendampingan BUM Desa Warga Dekat, Eskpor Ikan Si Nyonya)
Tim Pengmas PKN STAN berhasil mendampingi BUM Desa untuk bisa ekspor. BUM Desa Warga Dekat Desa Bandung Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berhasil ekspor perdana ikan si Nyonya ke Vietnam. 5.000 ekor ikan si Nyonya di berangkatkan ke Vietnam pada tanggal 31 Mei 2025. Ekspor perdana ini di lepas oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan investasi Desa Kemendesa PDT, Wakil Bupati Pandeglang dan berbagai pihak terkait, di Bukit si Nyonya.
Pada saat pelepasan Dr. Tabrani, Dirjen PEID Kemendesa PDT, menyatakan ”Saya mewakili Pak Mentri, mengapresiasi BUM Desa Warga Dekat atas prestasi ini. Ini sebagai contoh bahwa kalau BUM Desa kreatif, bekerja keras maka bisa memberikan dampak kepada warga desa. Semula harga 1 ekor ikan hanya seratus rupiah, dengan ekspor per ekor meningkat menjadi 0,5 US$, ini kan setara Rp8.000,00. Saya berharap semoga ekspor ini berkelanjutan ya Pak Kades agar memanfaati seluruh warga”.
Sementara itu Wakil Bupati Pandeglang, sangat bangga dari Pandeglang khususnya dari Desa Bandung bisa ekspor ikan si Nyonya ke Vietnam. Diharapkan kedepan ekspor semakin meningkat juga untuk daerah-daerah lain di Pandeglang.
BUM Desa Warga dekat telah didampingi oleh Tim Pengmas PKN STAN untuk go Ekspor sejak tahun 2024, namun baru benar-benar pecah telor ekspor ikan si Nyonya terjadi pada tahun 2025. Pada awalnya BUM Desa Warga Dekat belum pernah melakukan ekspor. Ketika ada permintaan dari luar negeri maka dilakukan komunikasi dengan PKN STAN dan akhirnya Tim Pengmas ekspor melakukan pendampingan. Pada tahap awal di lakukan pendampingan dalam bentuk diskusi baik dengan menggunakan media masa maupun Zoom. Berbagai tatacara dan administrasi ekspor di komunikasikan.
Setelah benar-benar ada buyer maka mulai dilakukan komunikasi lebih intensif. Beberapa negara yang telah melakukan penjajagan komunikasi diantaranya dari Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Timor Leste namun akhirnya belum terealisasi dengan sebab persyaratan administrasi, karantina dan kesepakatan harga. Selanjutnya di awal tahun 2025 terdapat penawaran yang lebih serius dari Vietnam. Akhirnya tim PKN STAN kembali melakukan pendampingan dan akhirnya mulai mendapatkan titik temu untuk kesepakatan ekspor. Buyer telah biasa melakukan impor ikan dari Indonesia sehingga secara administratif dan persyaratan lainnya lebih menguasai. Setelah terjadi kesepakatan harga maka deal untuk BUM Desa Warga Dekat go Ekspor 5.000 ekor ikan si Nyonya.
Ekspor 5.000 ikan ini pada dasarnya merupakan sample export , apabila ikan bisa sampai dengan selamat dan hidup hingga Vietnam, maka akan dilakukan kesepakatan lebih lanjut untuk ekspor dalam jumlah yang lebih besar. Wahyu Kusnadiharja selaku inisiator dan sekaligus Kades Desa Bandung menyatakan bahwa kalau sample ekspor ini berhasil, maka kami akan diundang ke Vietnam untuk MoU ekspor dalam partai besar selanjutnya.
Marsanto selaku Ketua Tim Pengmas Ekpor PKN STAN menyatakan ”Ini ada moment yang sangat berarti bagi Tim, karena setelah melakukan pendampingan secara intensif dan jangka waktu tidak singkat akhirnya bisa ekspor. Kedepan memang perlu didampingi lebih intensif, lebih teliti, karena ekspor selanjutnya tentu lebih besar. Bahkan kita berharap kedepan kalau bisa ekspornya ikan yang lebih besar syukur-syukur berupa daging ikan yang sudah dibekukan atau bentuk lainnya”.
Syaefullah selaku Direktur BUM Desa Warga Dekat, merasakan bahwa keberadaan Tim Pengmas PKN STAN sangat membantu karena mengajari membuat Invoice, komunikasi tawar menawar buyer, proses transfer, hingga penentuan mata uang yang di pilih. Kedepan berharap agar pendampingan bisa berkelanjutan untuk ekspor tidak hanya ikan namun untuk barang-barang lain misal kerajinan dan kopi BUM Desa Warga Dekat, tukasnya pada saat pelepasan ekspor ikan si Nyonya.